7 Bahaya Yang Bisa Memusnahkan Planet Bumi
Cuaca Matahari.
Setiap beberapa hari, variasi di magnet matahari akan menciptakan badai besar yang dikenal sebagai coronal mass ejection (CME). “Benda ini mengeluarkan miliaran ton partikel dengan kecepatan di atas 8 juta kilometer per jam,” kata Pal Brekke dari Norwegian Space Centre di Oslo. Dan semakin sering, cuaca matahari mengganggu jalur kita.
Pada bulan Maret 1989, CME besar menerjang bumi bagian utara dan melemparkan aliran listrik 1500 Gigawatt (25 kali jumlah jaringan listrik nasional Inggris) ke atmosfir bumi. Jaringan listrik di Kanada terbakar, dan 6 juta orang terpaksa kehilangan sumber listrik sekitar 9 jam.
“Jangka waktu pemadaman listrik yang sangat panjang mungkin masuk akal,” kata John Kapperman dari Metatech Corporation, wakil pemerintah AS yang menyelidiki dampak badai matahari yang parah.
Infrastruktur yang berada di gerbang kritis seperti air minum, ketersediaan makanan dan obat-obatan, pengolahan limbah, transportasi dan komunikasi, semua akan lumpuh selama beberapa hari.
“Ironisnya, ini paling mungkin terjadi di negara yang paling maju dengan kekuatan listrik yang memiliki paling banyak koneksi, sehingga terkena dampak paling parah,” kata Kappenman.
Dampak Asteroid.
Pada 30 Juni 1908, asteroid berukuran 30 meter diperkirakan telah terhempas di sungai Tunguska, Siberia. Ledakan yang setara dengan 2 megaton TNT ini sebabkan gelombang mengagetkan dan meratakan hutan seluas 400 mil persegi serta membunuh beberapa rusa dan hewan-hewan lain. Jika ada asteroid yang hampir sama menabrak wilayah berpenduduk padat kerusakan dipastikan akan sangat besar.
Pembalikan Medan Magnet.
Meskipun begitu jarang, perubahan di inti bumi berarti terjadi perubahan magnet bumi, utara menjadi selatan dan selatan menjadi utara. Perubahan terakhir pada 780 ribu tahun lalu, dan tampaknya akan ada tanda bahwa ini akan muncul secepatnya.
“Kekuatan dari medan magnet bumi telah meningkat sekitar 8% selama 150 tahun terakhir,” kata Nils Olsen dari Denmark National Space Institute. “Di beberapa wilayah telah meningkat sekitar 10% dalam kurun waktu 20 tahun.”
Gempa Bumi.
Pada Maret 2010, Taiwan terguncang oleh gempa bumi berkekuatan 6,4 SR. Tidak ada laporan kematian dan hanya sedikit luka-luka, namun begitu banyak bangunan dan jembatan yang rusak serta Tainan Science Park (Pemasok utama chip memori komputer dan LCD televisi serta monitor global) terpaksa harus tutup untuk beberapa hari.
“Jika gempa bumi besar mengguncang area San Francisco California, ini bisa jadi berpotensi mengakhiri pemasokan chip dari beberapa produsen Silicon Valley untuk beberapa bulan,” kata Peter Sammonds, ahli geofisika di University College London.
Di kasus ini dampak bisa jadi menyangkut kepentingan global seperti pemasokan produk khusus seperti penggunaan peralatan rumah sakit dan bank, yang menyebabkan kelangkaan. Catatan yang tidak penting, adalah mungkin akan kehilangan sinyal smartphone sehingga tidak mampu mengakses Facebook dan Google untuk sementara.
Gunung Api.
Periode aktivitas tinggi di massa lalu bisa menyebabkan munculnya monster seperti letusan Laki tahun 1783 di mana membunuh lebih dari setengah populasi ternak Irlandia dan menyebabkan kelaparan yang terjadi di seperempat populasi manusia.
Di seluruh Eropa, kabut tebal menghalangi manusia dan meningkatkan suhu udara hingga menyebabkan ribuan kematian. Selain itu juga menyebabkan kegagalan panen beras di Jepang dan melemahnya musim hujan di Afrika dan India akibat kejadian tersebut.
Peneliti memperkirakan bagian dari Canary Island merupakan kewajaran dari longsor utama. Jika ini terjadi, maka kejadian tersebut akan menyebabkan tsunami yang dapat mematahkan kabel bawah laut serta menggenangi pantai timur Amerika Serikat.
Lingkaran Metana.
Pelepasam tiba-tiba dari satu gas hidro metana dari efek rumah kaca di bagian lautan bisa menyebabkan akselerasi dramatis pemanasan global yang pernah terjadi di masa lampau.
Sinar Kosmik.
Kenaikan tiba-tiba di level sinar kosmik dari sistem tata surya yang bisa disebabkan dari ledakan matahari di sekitarnya, bisa memicu ‘zaman es’ yang kemungkinan menyebabkan kepunahan massal di kehidupan bumi.( inilah.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar