Senin, 05 April 2010

Lebarnya Kesenjangan Digital Antara Guru dan Murid

Lebarnya Kesenjangan Digital Antara Guru dan Murid. Teknologi komunikasi semakin canggih dan ini merambah sampai ke anak-anak usia SD. Mereka kini banyak yang sudah menggunakan internet sebagai sumber untuk mencari infromasi. Namun, sayangnya hal ini berbanding terbalik dengan guru-guru mereka.

Hal tersebut dikatakan oleh Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Edi Kurnia. Ia mengakui bahwa dibeberapa tempat ditemui adanya kesenjangan digital antara guru dan murid. Hal tersebut penting untuk disampaikan. Guru SD sampai SMA tidak lagi seperti itu.

"Sekarang ini anak SD hingga SMA akrab dengan teknologi informasi," kata Edi saat pembukaan acara pelatihan guru yang diselenggarakan atas kerjasama Republika dengan Telkom, di Gedung Telkom STO Gambir, Jakarta, Jumat (6/11).

Mereka, kata Edi, memanfaatkan akses internet untuk kepentingan pengetahuan. Menurutnya belum semua guru mendapatkan informasi atau mengembangkan pengetahuan melalui internet. "Nah yang seperti ini harus dihilangkan, karena itu telkom dan Republika peduli perkembangan teknologi dan infromasi untuk para guru," tandasnya.

Disini, dalam pelatihan guru bertema Bagimu Guru Kupersembahkan, telkom dan republika ingin mengajarkan bagaimana mencari dan memanfaatkan teknologi internet. Jumlah guru yang ikut pelatihan ke-IV angkatan pertama berjumlah 65 orang. Dan ini terbagi dalam 10 angkatan.

Sebenarnya pengguna internet di Indonesia masih minim, Tak hanya kalangan guru yang masih tidak memanfaatkan akses tersebut. Menurut data yang dimiliki Edi, pengguna internet di Indonesia masih rendah dibandingkan populasi jumlah negara ini. "Sekitar 10 atau 11 persen saja dari jumlah penduduk indonesia yang menggunakan internet untuk pengembagan informasi dan syiar. Sekitar 25 hingga 33 juta orang," katanya.

Jumlah ini, kata Edi, masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Di negara-negara maju seratus persen penduduknya sudah mengakses internet. Bahkan Malaysia yang posisinya masih seperti Indonesia sebagai negara berkembang, sudah sangat baik penggunaan internetnya. "Apalagi Jepang, tiada hari tanpa teknologi informasi," katanya.

Begitu pula India, pengguna internetnya sangat tinggi. Teknologi informasi disana maju pesat, dan orang-orangnya pun maju pesat. "Maka tak heran beberapa peraih nobel berasal dari India," ujarnya.

Di Indonesia sendiri, kata Edi, belum ada yang meraih nobel. Ini adalah spirit dari kerjasama ini. "Memang kita tidak memberi kontribusi besar. Tapi paling tidak akan menambah guru-guru yang punya kepribadian dan spirit untuk memajukan Indonesia," ujarnya. ( koran.republika.co.id )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recommended Post Slide Out For Blogger