Jumat, 31 Desember 2010

Berbagai Peristiwa Cyber Terbesar Di Dunia, Yang Tercatat Oleh Sejarah

Berbagai Peristiwa Cyber Terbesar Di Dunia, Yang Tercatat Oleh Sejarah - Di bawah ini adalah daftar berbagai peristiwa cyber terbesar di dunia, yang tercatat oleh sejarah dan situs Discovery.


1. Serangan Wor Stuxnet (2010)

Serangan worm Stuxnet banyak dipandang oleh para pakar sebagai salah satu serangan terbesar yang melibatkan kode program yang sangat kompleks.

Serangan worm ini memanfaatkan berbagai macam celah yang ada di sistem operasi Windows yang belum banyak diketahui, dan mengincar sistem industri yang mengendalikan berbagai perangkat mesin di instalasi pembangkt listrik maupun di pabrik-pabrik.

Tak salah bila banyak yang curiga bahwa worm ini didalangi oleh pihak yang besar, bahkan disponsori oleh negara besar, dalalam hal ini adalah negara barat.

“Level serangan seperti ini hanya bisa dilakukan oleh pemerintahan sebuah negara, atau sebuah entitas yang didukung oleh pendanaan luar biasa,” kata Paul Royal, pakar TI dari Georgia Institute of Technology.
<!–nextpage–>

Iran menjadi negara yang paling banyak tertular oleh worm ini, dan banyak yang curiga, pihak barat sengaja ingin melumpuhkan pembangkit nuklir Bushehr dengan worm ini.


2. Operasi Aurora (2009)

Pada 2009, sekitar 30 perusahaan besar termasuk Google dan Adobe Systems, dikabarkan benajdi korban serangan cyber yang sangat rumit. Para hacker berhasil mencuri properti intelektual dari perusahaan-perusahaan tadi dengan memanfaatkan celah keamanan pada browser Internet Explorer.

Vice President of Threat Research McAfee, Dmitri Alperovitch mengatakan bahwa ia menemukan kata ‘Aurora’ pada direktori file di komputer penyerang, saat melakukan pelacakan dari komputer yang telah terinfeksi. Dipercaya, hacker menamakan Aurora sebagai nama operasi ini.

“Pada kasus Aurora ini, mereka tidak menginginkan uang. Mereka mengincar repositori sistem proprietari dan properti intelektual yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan serta kode sumber sistem yang merupakan hal yang terpenting dimiliki oleh perusahaan-perusahaan ini,” kata Alperovitch.

Tak cuma orang-orang yang bekerja pada perusahaan multinasional yang harus berhati-hati dengan upaya intrusi ini, namun beberapa tokoh oposisi China juga diincar. Dari dokumen yang dibocorkan oleh Wikileaks, serangan ini diinstruksikan oleh seorang petinggi di pemerintahan China.


3. Sentral Komando AS (2008)

Pada 2008 Departemen Pertahanan AS, mendapat serangan. Sumbernya: sebuah USB flash drive yang tidak berwenang yang diselipkan ke salah satu laptop di sebuah markas militer AS di Timur Tengah.

Flash disk tersebut mengandung kode berbahaya yang dikembangkan oleh intelijen asing dan menyebar melalui sistem komputer Departemen Pertahanan AS dan menyebabkan data dikirim ke server asing.

Serangan militer lainnya yang dilakukan melalui media portabel adalah peristiwa penyalinan 250 ribu data memo diplomatik AS dan video serangan heli Apache pasukan AS terhadap sekelompok sipil oleh Prajurit Satu Bradley Manning ke dalam CD Lady Gaga dari salah satu markas militer AS di Irak.


4. Georgia (2008)

Pada 2008 Rusia dan Georgia terlibat konflik di Ossetia Selatan. Serangan cyber melumpuhkan beberapa situs pemerintah Georgia dan situs-situs media lokal, setelah Georgia menyerang Ossetia Selatan. Ini merupakan serangan yang mirip dengan serangan ke Estonia pada 2007.

Serangan terhadap Georgia juga dilakukan menggunakan metoda Distributed Denial of Service. Siapapun dalang serangan ini sepertinya telah mengembangkan botnet, di mana masyarakat bisa mengunduhnya untuk membantu serangan terhadap situs-situs Georgia.


5. Estonia (2007)

Estonia menghadapi gelombang serangan cyber yang melanda segenap infrastruktur internet negara itu, mulai dari situs-situs pemerintahan, perbankan, hingga situs-situs surat kabar lokalnya.

Serangan ini terjadi bersamaan dengan perseteruan antara Estonia dan Rusia terkait dengan rencana pemindahan makam Tallinn oleh pemerintahan Estonia. Para analis media menyebut konflik ini sebagai perang cyber pertama. Namun, pihak Rusia sendiri membantah bahwa serangan-serangan terhadap Estonia dilancarkan oleh pemerintah Rusia. ( tempointeraktif.com )



Selasa, 28 Desember 2010

Ditemukan Mummi Hutan Di Utara Kanada

Ditemukan Mummi Hutan Di Utara Kanada - Mummi hutan ditemukan di utara jauh Kanada. Mummi hutan ini memberi petunjuk bagaimana tanaman bertahan hidup selama pendinginan global kuno.

Sebidang bekas hutan kuno ditemukan di kutub utara yang masuk wilayah Kanada, lengkap dengan batang-batang kayu, dedaunan, dan kelopak bijinya, ujar para peneliti.

Situs penemuan tersebut dikelilingi oleh gletser dan pohon-pohon berukuran pendek.

Hutan kuno tersebut ditemukan baru-baru ini oleh tim peneliti yang sebelumnya mendengar cerita-cerita dari pasukan penjaga taman di Quttinirpaaq National Park. Taman nasional tersebut berlokasi di pulau Ellesmere Island.


http://suaramedia.com/images/resized/images/stories/4berita/2-12-tekno/mummi_forest_sciencedaily_200_200.jpg
Mummi hutan yang ditemukan oleh para ilmuwan di utara jauh Kanada. (Foto: sciencedaily.com)


Para pasukan penjaga taman nasional kaget bahwa mereka menemukan sisa-sisa peninggalan pohon besar di wilayah yang umumnya ditumbuhi oleh tumbuhan-tumbuhan kecil, termasuk batang-batang kayu yang berukuran besar.

"Jika anda berjalan di wilayah tersebut, bekas hutan tersebut ada di mana-mana," ujar Joel Barker, ilmuwan dari Ohio State University. Demikian yang diberitakan National Geographic, Selasa (22/12/2010).

“Mummi hutan tak begitu biasa, tapi yang membuat temuan ini unik adalah keberadaanya di utara jauh,”

“Ketika iklim mulai mendingin 11 juta tahun silam, tanaman-tanaman ini menjadi yang pertama merasakan efeknya. Karena bahan organik pohon-pohon ini tersimpan dengan baik, kita bisa mendapat tampilan resolusi tinggi dari seberapa cepat perubahan iklim dan bagaimana tanaman merespon perubahan itu”.

Para peneliti Ohio State University mempercayai pohon-pohon ini terkubur tanah longsor, dan terawetkan 2-8 juta tahun silam. Mummi hutan ini dapat membantu peneliti memprediksi bagaimana flora Arktik masa kini merespon pemanasan global.

Barker beserta koleganya juga menemukan dari mana batang-batang kayu tersebut berasal; sebuah lereng yang telah terbawa oleh sungai. Tim Barker juga menemukan lebih banyak batang kayu, juga dedaunan dan kelopak-kelopak biji.

"Ketika kami mulai menarik fosil kayu-kayu tersebut dari tanah, kami masih belum yakin kalau kayu-kayu tersebut berusia jutaan tahun," ujar Barker di pertemuan tahunan American Geophysical Union di San Francisco, California, pekan lalu.

Peneliti mengatakan pohon yang paling umum dijumpai di situs Pulau Ellesmere Kanada itu adalah pohon cemara dan birch. Pohon-pohon ini setidaknya berusia 75 tahun ketika mati. Namun, dengan cincin pertumbuhan yang sangat sempit dan daun berukuran kecil, seolah pohon-pohon ini menderita banyak tekanan ketika masih hidup.

“Pohon-pohon ini hidup pada masa sulit Arktik,” ujar Barker. “Pulau Ellesmere berubah cepat dari lingkungan hutan gugur hangat menjadi hutan hijau. Pohon-pohon ini harus bertahan dalam kegelapan dan iklim dingin. Hal itulah yang menyebabkan cincin pertumbuhan mereka tumbuh begitu sedikit, dan lambat,” tambahnya. ( suaramedia.com )


Sabtu, 25 Desember 2010

Sampai Sekarang, Misteri UFO di Hutan Suffolk Masih Jadi Teka - Teki

Sampai Sekarang, Misteri UFO di Hutan Suffolk Masih Jadi Teka - Teki - Tiga Puluhan tahun lalu sebuah Unidentified Flying Object (UFO) diklaim mendarat di hutan Rendlesham, Suffolk, Inggris. Namun para pemburu UFO tak percaya insiden Alien yang paling terkenal di Inggris itu benar-benar terjadi, mereka mengatakan itu bisa jadi hanya hoax atau tipuan.

Menurut sejumlah saksi yang tinggal di kota itu, sebuah cahaya terang memang menyala sekitar 26 dan 27 Desember 1980, tapi itu adalah cahaya dari helikopter milik Amerika Serikat yang ceroboh saat membawa kapsul milik pesawat luar angkasa Apollo. Tentara Amerika yang memiliki pangkalan tak jauh dari hutan itu kemudian mencoba menutupinya dengan mengatakan itu adalah UFO.


http://image.tempointeraktif.com/?id=57855&width=274


Para penduduk setempat percaya "pesawat alien" yang mendarat di hutan Rendlesham, Suffolk adalah kapsul Apollo yang secara tidak sengaja jatuh saat dibawa dengan helikopter. Namun,sSejumlah saksi mengatakan melihat cahaya terang berkelebat dengan cepat yang kemudian merebak spekulasi bahwa itu adalah UFO.

Beberapa teori lain menyebutkan bahwa yang mendarat saat itu bukan UFO tapi meteor, sementara yang lain menyebutkan itu adalah pecahan roket milik Rusia. Bahkan Kepala pangkalan militer Amerika Letnan Kolonel Charles Halt juga menolak bahwa cahaya terang itu adalah UFO.


Setelah tiga puluh tahun, seorang kurator museum, Graham Haynes mencoba menelusuri dan menyambangi tempat peristiwa ini terjadi. Dia percaya yang terjadi saat itu adalah kesalahan bukan konspirasi. "Banyak yang mengatakan cahaya terang dan helikopter yang membawa sebuah kapsul besar di bawahnya," ujar Haynes.


Helikopter itu, lanjut Haynes, terbang rendah, kemungkinan kapsul yang dibawa menabrak lampu jalan, kemudian mereka menaruhnya di hutan. "Helikopter itu kembali lagi beberapa hari kemudian." katanya.

Menurut Haynes, bila kesaksian dan teori itu benar, agak kurang pas dengan kenyataan bahwa tim yang membawa Apollo telah pulang ke Amerika Serikat. "Menurut saya itu adalah UFO, tapi tidak ada buktinya," ujar Haynes. ( tempointeraktif.com )

Jumat, 24 Desember 2010

Dokumen UFO dan Alien Versi Selendia Baru

Dokumen UFO dan Alien Versi Selendia Baru - Ada tentang alien raksasa dengan ukuran kaki 440 dan sketsa alien berbaju perak - Setelah Badan Arsip Inggris memutuskan untuk membuka ribuan dokumen tentang unidentified flying object (UFO), kini giliran Selandia Baru.

Ribuan dokumen rahasia tentang UFO milik Angkatan Udara Selandia Baru dirilis. Jumlahnya, lebih dari 2.000 halaman dokumen dari tahun 1952 hingga tahun 2009.

Dari dokumen tersebut diketahui komunikasi adanya penampakan UFO dimulai pada 1952 -- yang selanjutnya disebut sebagai unidentified aerial sightings (UAS).

Dokumen tersebut berisi laporan penampakan yang disksikan oleh individu sipil maupun personel militer, investigasi yang dilakukan Kementerian Pertahanan dan departemen lain, kliping koran tentang UFO, juga surat dari sejumlah orang yang mengklaim berhubungan dengan alien atau pesawat luar angkasa.


http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/10/14/77878_tampilan_ufo_di_film_independence_day_300_225.jpg
Tampilan UFO di film Independence Day (20th Fox Century)


Sejumlah dokumen yang telah direvisi juga termasuk rekaman UFO paling terkenal di Selandia Baru -- yang direkam 32 tahun yang lalu. Tentang cahaya misterius di dekat Pantai Kaikoura yang difilmkan juru kamera TVNZ.

"Ini semacam penampakan benda yang melayang di antara pepohonan, lalu melesat tajam ke atas lalu ke kiri," kata Lloyd McFadden, seperti dimuat situs TVNZ, Rabu 22 Desember 2010.

Dokumen menyatakan bahwa mantan Perdana Menteri, Sir Robert Muldoon tertarik dengan kasus itu.

Dokumen juga menunjukkan, para investigator yakin, pesawat mirip cumi-cumi, atau kondisi atmosfer, atau meteor menjadi di balik cahaya misterius itu.

Namun, peneliti UFO, Suzanne Hansen berpendapat, cahaya itu yang pasti bukan penampakan Planet Venus yang biasa dikira UFO, pesawat bentuk cumi, atau burung yang terbang ke selatan.

"Jelas, itu sesuatu yang tidak bisa kita jelaskan," kata Hansen, kepada ONE News. "Kita tak tahu pasti, tapi yang pasti sesuatu yang tidak dikenal dan tak biasa."

Dokumen-dokumen yang dirilis Badan Arsip Selandia Baru seharusnya tetap menjadi rahasia sampai tahun 2050, namun akhirnya diputus dirilis dibawah UU Kebebasan Informasi.

Meski demikian, Angkatan Bersenjata memutuskan untuk menghapus identitas personal dalam dokumen-dokumen tersebut demi memenuhi aturan UU Privasi, termasuk nama-nama personel militer.

Sebagian besar informasi yang terdiri dari 12 jilid itu berisi korespondensi yang sifatnya cukup aneh. Seperti, alien raksasa dengan ukuran kaki 440 atau sketsa mahluk mirip manusia menggunakan pakaian yang dibuat dari material perak dengan sabuk besar dan helm.

Tapi, ada juga dokumen pengamatan perwira Angkatan Udara yang dihormati tahun 1961. Ia mengaku melihat penampakan benda misterius berbentuk cerutu, yang bagian bawahnya terdapat bentuk mirip kokpit. ( vivanews.com )

Penampakan UFO dan Alien Semenjak Tahun 1954

Penampakan UFO dan Alien Semenjak Tahun 1954 — Pihak militer Selandia Baru pada Rabu (22/12/2010) merilis ratusan laporan tentang penampakan UFO dan alien yang berstatus rahasia.

Laporan yang dimulai pada 1954 hingga 2009 itu dirilis dengan menjunjung kebebasan hukum infromasi karena Pasukan Pertahanan Selandia Baru menghapus nama dan materi identitas lainnya dalam laporan itu.

Dalam dokumen setebal 2.000 halaman itu, anggota masyarakat, prajurit militer, dan pilot komersial menggambarkan penglihatannya terhadap cahaya yang bergerak di langit.

Termasuk dalam beberapa laporan tersebut adalah gambaran tentang piring terbang, deskripsi para alien yang memakai topeng firaun, dan dugaan tentang contoh tulisan yang berasal dari luar angkasa.

Sebelum disiarkan, Komandan Skadron Angkatan Udara Kavae Tamariki mengatakan, Pasukan Pertahanan tidak memiliki narasumber untuk menyelidiki penampakan UFO itu dan tidak akan berkomentar tentang isi berkas tersebut


http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2009/11/29/0807235p.jpg


"Kami hanya melakukan pengumpulan informasi. Kami tidak menyelidiki atau membuat pelaporan, kami tidak memperkuat apa pun dalam laporan itu," katanya kepada Dominion Post.

Salah satu dari berkas itu terkait dua penampakan cahaya aneh di kota Kaikoura, Pulau Selatan, pada 1978, yang salah satunya terekam oleh kru televisi yang sedang berada di pesawat ketika berada di wilayah itu.

Kejadian tersebut langsung menjadi pusat pemberitaan secara internasional. Namun, sebuah laporan Angkatan Udara menjelaskan, itu hanya fenomena alam, seperti halnya cahaya kapal yang terpantul oleh awan atau sebuah penampakan tak biasa dari Planet Venus.

Dokumen asli dari laporan yang dirilis pada Rabu itu akan tetap tersegel di arsip nasional hingga tahun 2080.

Kamis, 23 Desember 2010

Sundaland ( Indonesia ) Merupakan Pusat Peradaban Dunia Dari Zaman Purba ... ???

Sundaland ( Indonesia ) Merupakan Pusat Peradaban Dunia Dari Zaman Purba ... ??? - Sejumlah ilmuwan yang mencoba memecahkan sandi DNA sebuah fosil keluarga manusia yang ditemukan di Siberia, Rusia, terperanjat. Lima persen DNA orang Melanesia yang mendiami Papua dan Australia itu ditemukan di makhluk yang dijuluki "Denisovans" itu.

"Kami kira ini kesalahan ketika pertama melihatnya," kata David Reich, peneliti dari Harvard University, yang menulis laporan ilmiah ini. "Namun ini nyata," katanya dilansir the Associated Press, Rabu 22 Desember 2010.

Lebih aneh lagi, fosil itu justru tak menunjukkan sama sekali kaitan dengan nenek moyang orang yang sekarang mendiami Siberia. Padahal, lebih dari 30 ribu tahun lalu, "Denisovans" malang melintang di benua Asia.


http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/06/24/72780_papua_300_225.jpg


Laporan mengenai kaitan "Denisovans" dengan ras Melanesia ini merupakan laporan kedua setelah laporan yang menyimpulkan terjadi perkawinan silang manusia (homo sapiens) dengan Neanderthal di Timur Tengah, sesaat setelah nenek moyang manusia keluar dari Afrika namun sebelum mendiami Eurasia (kawasan antara Asia dan Eropa).

Sementara untuk "Denisovans" kemungkinannya terjadi kawin campur dengan nenek moyang orang Papua yang bermigrasi keluar dari Afrika sekitar 45 ribu tahun lalu. Namun para ahli masih melanjutkan penelitian lebih jauh soal genom "Denisovans" ini. Todd Disotell dari New York University menyatakan, mereka harus mencari petunjuk jejak warna kulit dan matanya.

"Kami akan merinci gambaran orang ini dalam beberapa tahun ke depan berdasarkan genom ini," katanya.

Keberadaan sanak manusia ini terungkap sembilan bulan lalu berdasarkan sampel DNA yang diselamatkan dari sebuah tulang jari yang ditemukan di Gua Denisova di selatan Siberia. Para peneliti lalu menggunakan Denisovans untuk genom itu, meski belum diketahui apakah mereka merupakan spesies terpisah dengan manusia (homo sapiens).

Namun genom yang ditemukan telah membuktikan Denisovans lebih berkerabat dekat dengan Neanderthals daripada manusia modern. Temun ini mengindikasikan bahwa keduanya muncul dari sebuah nenek moyang yang sama.

Ilmuwan belum tahu seperti apa perawakan Denisovans ini. Namun dari sebuah temuan geraham atas Denisovans di gua itu, ukuran dan bentuknya berbeda dengan Neanderthals dan manusia modern, yang sama-sama pernah hidup seperiode dengan mereka.

David Reich menyatakan, jari dan gigi itu belum ditentukan tanggalnya, namun berdasarkan temuan tulang binatang di sekitarnya, diperkirakan lebih dari 30 ribu atau bahkan 50 ribu tahun yang lalu. Dan mereka atau nenek moyang mereka diduga kawin-mawin dengan nenek moyang manusia modern yang merantau ke Papua pada 45 ribu tahun lalu.

Namun, menurut Reich, aneh jika perjalanan nenek moyang orang Papua melewati Siberia untuk sampai ke Papua. Kemungkinannya adalah Denisovans ini yang melanglang Asia termasuk sampai ke selatan.

"Jelas sekali mereka menyebar di Asia," katanya. Dan ini butuh penelitian DNA warga Asia yang terisolasi lama.

Sementara itu, Rick Potts, Direktur Program Asal-usul Manusia di Smithsonian Institution, berpendapat, penemuan gen Denisovans ini memperkuat dugaan mereka berbeda dengan Neanderthals dan manusia modern. Meski ditemukan DNA Melanesia di Denisovans, Potss berpendapat bukan karena perkawinan campur namun karena DNA dari nenek moyang itu yang bertahan pada mereka namun hilang di populasi manusia modern umumnya.

Penemuan ini membuat teori yang dikemukakan ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Oxford University, Inggris, Stephen Oppenheimer, menemukan basis. Dalam bukunya, Eden in The East, Oppenheimer mengemukakan teori Sundaland merupakan pusat peradaban.

Menurut dia, nenek moyang dari induk peradaban manusia modern berasal dari tanah Melayu yang sering disebut dengan sundaland atau Indonesia. Oppenheimer menceritakan, niatnya meneliti ini dimulai dari komentar tanpa sengaja oleh seorang pria tua di sebuah desa zaman batu di Papua Nugini.

Dari situ dia mendapati kisah pengusiran petani dan pelaut di pantai Asia Tenggara, yang diikuti serangkaian banjir pasca-sungai es hingga mengarah pada perkembangan budaya di seluruh Eurasia. Oppenheimer meyakini temuan-temuannya itu, dan menyimpulkan bahwa benih dari budaya maju, ada di Indonesia.

Buku ini mengubah secara radikal pandangan tentang prasejarah. Pada akhir Zaman Es, banjir besar yang diceritakan dalam kitab suci berbagai agama benar-benar terjadi dan menenggelamkan paparan benua Asia Tenggara untuk selamanya.

Hal itu yang menyebabkan penyebaran populasi dan tumbuh suburnya berbagai budaya Neolitikum di Cina, India, Mesopotamia, Mesir dan Mediterania Timur. Akar permasalahan dari pemekaran besar peradaban di wilayah subur di Timur Dekat Kuno, berada di garis-garis pantai Asia Tenggara yang terbenam.

"Indonesia telah melakukan aktivitas pelayaran, memancing, menanam jauh sebelum orang lain melakukannya," ujar dia. Oppenheimer mengungkapkan bahwa orang-orang Polinesia (penghuni Benua Amerika) tidak datang dari Cina, tapi dari pulau-pulau Asia Tenggara. Sementara penanaman beras yang sangat pokok bagi masyarakat tidak berada di Cina atau India, tapi di Semenanjung Malaya pada 9.000 tahun lalu. ( vivanews.com )

Indonesia Purba Ternyata Lebih Maju Dari Indonesia Modern

Indonesia Purba Ternyata Lebih Maju Dari Indonesia Modern - Teori ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Oxford University, Inggris, Stephen Oppenheimer, seperti memutarbalikkan sejarah yang sudah ada. Lewat bukunya yang merupakan catatan perjalanan penelitian genetis populasi di dunia, ia mengungkapkan bahwa peradaban yang ada sesungguhnya berasal dari Timur, khususnya Asia Tenggara.

Hal itu disampaikan Oppenheimer dalam diskusi bedah bukunya berjudul 'Eden in The East' di gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis 28 Oktober 2010.

Sejarah selama ini mencatat bahwa induk peradaban manusia modern itu berasal dari Mesir, Mediterania dan Mesopotamia. Tetapi, menurut dia, nenek moyang dari induk peradaban manusia modern berasal dari tanah Melayu yang sering disebut dengan sundaland atau Indonesia.


http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/07/23/93342_peta-bahaya-gempa-indonesia-terbaru-tahun-2010-_300_225.jpg
Peta bahaya gempa Indonesia terbaru tahun 2010. (ANTARA/Widodo S. Jusuf)


Apa buktinya? "Peradaban agrikultur Indonesia lebih dulu ada dari peradaban agrikultur lain di dunia," kata Oppenheimer dalam diskusi yang juga dihadiri Jimly Asshiddiqie.

Lulusan fakultas kedokteran Oxford University melalui bukunya mengubah paradigma yang ada selama ini, bahwa peradaban paling awal adalah berasal dari daerah Barat. Perjalanan yang dilakukannya dimulai dengan komentar tanpa sengaja oleh seorang pria tua di sebuah desa zaman batu di Papua Nugini.

Dari situ dia mendapati kisah pengusiran petani dan pelaut di pantai Asia Tenggara, yang diikuti serangkaian banjir pasca-sungai es hingga mengarah pada perkembangan budaya di seluruh Eurasia. Oppenheimer meyakini temuan-temuannya itu, dan menyimpulkan bahwa benih dari budaya maju, ada di Indonesia.

Buku ini mengubah secara radikal pandangan tentang prasejarah. Pada akhir Zaman Es, banjir besar yang diceritakan dalam kitab suci berbagai agama benar-benar terjadi dan menenggelamkan paparan benua Asia Tenggara untuk selamanya.

Hal itu yang menyebabkan penyebaran populasi dan tumbuh suburnya berbagai budaya Neolitikum di Cina, India, Mesopotamia, Mesir dan Mediterania Timur. Akar permasalahan dari pemekaran besar peradaban di wilayah subur di Timur Dekat Kuno, berada di garis-garis pantai Asia Tenggara yang terbenam.

"Indonesia telah melakukan aktivitas pelayaran, memancing, menanam jauh sebelum orang lain melakukannya," ujar dia. Oppenheimer mengungkapkan bahwa orang-orang Polinesia (penghuni Benua Amerika) tidak datang dari Cina, tapi dari pulau-pulau Asia Tenggara. Sementara penanaman beras yang sangat pokok bagi masyarakat tidak berada di Cina atau India, tapi di Semenanjung Malaya pada 9.000 tahun lalu.

Eden In The East juga mengungkapkan bahwa berbagai suku di Indonesia Timur adalah pemegang kunci siklus-siklus bagi agama-agama Barat yang tertua. Buku ini 'membalikkan' sejumlah fakta-fakta yang selama ini diketahui dan dipercaya masyarakat dunia tentang sejarah peradaban manusia.

"Buku ini memang juga ada biasnya. Karena penulis istrinya orang Malaysia sehingga ada perspektif Malaysia," kata Jimly yang hadir dalam acara itu. ( vivanews.com )

Recommended Post Slide Out For Blogger